Jejak 13 - Lagi... Tak ada Kamu

Aku runtuh... muak rasanya. Lebih pada diri sendiri. Hei... aku butuh kamu. Sungguh. Dimana kamu?

Jejak 12 - What I hate most is her?

Ngeliat dia. Ya... dia yang manis. Makhluk manis di kampus kita. Aku diam. Sedikit melirik ke arah datangnya. Benar saja, ada dia.

Makhluk manis itu. Aku cemburu, sangat. Tidak masuk akal mungkin, karena cemburu pada masa lalumu. Hhh... benar kan masa lalu?

Aku masih takut. Mendadak takut. Karena dia terlalu manis. I'm a woman, n i tell u she's really cute.

Sedikit memaksa... aku ajak kamu menjauh. Aku ingin kita pergi saja. Aku rindu kampusku, senang bisa ada di sana. Tapi tidak selama ada dia.

Ayo makan... kamu terlihat sungkan. Seperti enggan pergi. Enggan menjauh. Bersamaku.

Benar karena tugas? Atau dia?

Maaf... aku masih takut. Jangan seperti itu. Tenangkan aku.. kamu bahkan tidak berupaya mengejarku siang itu. Kita sudah jauh, tapi kamu memilih kembali pada kampus kita. Pada ranselmu. Gadgetmu. Dan dia diantara itu semua. Aku benci itu.

Jejak 11 - Waktu itu, Saat ini

'Waktu itu', segalanya tentang menghitung bintang.'Saat ini', adalah tentang upaya meraih bintang.Tak semudah menghitung, perkara meraih sungguh sukar. Jalannya terhampar luas, tapi penuh belukar.
Hhhh betapa menakutkannya menjadi dewasa.